PAPUA TENGAH, Atiganews.com – Sebanyak 11 anggota Dewan Perwakilan Rakyat Provinsi (DPRP) Papua Tengah dari jalur Otonomi Khusus (Otsus) resmi dilantik, menandai babak baru dalam memperkuat representasi masyarakat adat dalam lembaga legislatif. Momentum ini mencerminkan pengakuan terhadap keberagaman budaya dan pentingnya kehadiran suara rakyat Papua dalam proses pengambilan kebijakan daerah.
Pelantikan ini membawa semangat baru dalam upaya menjembatani kebutuhan masyarakat, terutama dari wilayah-wilayah pedalaman, dengan arah pembangunan provinsi yang inklusif dan berkeadilan.
Salah satu momen penting dari pelantikan ini adalah hadirnya keterwakilan perempuan, yang diwujudkan melalui pelantikan Damiana Takege, wakil dari Kabupaten Deiyai. Ia menjadi simbol keterwakilan 30% perempuan di DPRP Papua Tengah, sekaligus representasi perjuangan perempuan Papua dalam ranah politik.
“Pelantikan ini bukan hanya sejarah bagi saya pribadi, tetapi juga bagi seluruh perempuan Papua. Kami hadir bukan sebagai pelengkap, tetapi sebagai mitra sejajar dalam perjuangan membangun Papua Tengah. Suara perempuan harus hadir dalam kebijakan – terutama dalam isu-isu pendidikan, kesehatan ibu dan anak, perlindungan perempuan, dan pemberdayaan ekonomi lokal,” tegas Damiana.
Dalam kesempatan tersebut, Damiana juga mengungkapkan rasa syukurnya atas kepercayaan dan tanggung jawab besar yang diemban. “Saya mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan tugas besar yang Tuhan berikan pada saya. Semoga lima tahun ini berjalan sesuai kehendak Tuhan dan campur tangan Tuhan yang terjadi,” ujarnya dengan penuh haru.
Ia juga menyoroti pentingnya peran perempuan dalam menjaga nilai-nilai adat dan membentuk masa depan generasi muda Papua. Keterlibatan perempuan di parlemen, menurutnya, adalah langkah nyata menuju Papua Tengah yang lebih adil, inklusif, dan bermartabat.
Dengan pelantikan ke-11 anggota ini, DPRP Papua Tengah diharapkan menjadi cermin representasi yang menyeluruh – tidak hanya secara geografis, tetapi juga secara kultural dan gender.
“Ini bukan akhir, tapi awal dari perjuangan bersama. Mari kita bergandengan tangan untuk Papua Tengah yang aman, sejahtera, dan berdaulat di atas tanahnya sendiri,” tutup Damiana.
_Imran-
